Senin, 06 Juni 2016

RESENSI FILM SAPU TANGAN FANG YIN

Judul Resensi : Ketidakadilan Bagi Etnis Tionghoa

Data / Identitas Film           
Judul Film  :Sapu Tangan Fang Yin
Sutradara  :Karin Binanto
Penulis Naskah  :Karin Binanto berdasarkan puisi-puisi esai Denny JA; 
Eksekutif Produser  :Denny JA
Produser  :Hanung Bramantyo, Rudi Setiawan, Ardi Kurniawan
Pemeran  :
·       Leony Vitria Hartanti : Fang Yin; 
·         Reza Nangin : Albert Kho; 
·         Elkie Kwee : Ayah Fang Yin; 
·         Nina Indra : Ibu Fang Yin; 
·         Sally Hasan : Raisa; 
·         Verdi Solaiman : Pembaca narasi dan puisi

Penyunting :Wawan I. Wibowo
Tahun Rilis  :2013
Durasi  :47 menit 37 detik
Negara :Indonesia
Bahasa  :Indonesia
Produksi  :Yayasan Denny JA Untuk Indonesia Tanpa Diskriminasi



Pembukaan
Tragedi Mei 1998 merupakan tragedi yang tidak akan terlupakan bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat keturunan Tionghoa. Tragedi ini mengantarkan Indonesia menuju perpecahan dan diskriminasi. Film pendek yang berjudul Sapu Tangan Fangyin ini mengulas kembali mengenai tragedi Mei 1998, dimana Fangyin adalah gadis keturunan Tionghoa dan merasakan keterpurukan yang mendalam akibat pemerkosaan yang ia rasakan pada Mei 1998. Karena tragedi tersebut, ia bahkan meninggalkan Tanah Air tempat ia dilahirkan dan sempat akan merubah kewarganegaraanya. Tetesan air mata yang ia keluarkan setiap hari tidak cukup untuk menghapus kenangan buruk yang ia alami dan tidak dapat menenangkan hatinya yang mengalami trauma akibat kejadian tersebut.


Isi
Fang Yin diperankan oleh Leony Vitria Hartanti. Fang Yin tumbuh ceria seperti remaja putri umumnya. Bahkan ia sering meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anak jalanan.
Fang Yin punya impian mendirikan sebuah yayasan agar anak-anak jalanan memiliki tempat belajar yang lebih baik. Belum sempat ia wujudkan impian itu, peristiwa kerusuhan Mei 1998 merenggut impiannya. Fang Yin yang tidak bersalah harus kehilangan kehormatannya sebagai wanita, ia diperkosa pada saat kerusuhan Mei 1998 ditambah lagi tidak adanya keadilan dari penegak hukum terkait kasus pemerkosaan yang dialami dirinya.

Fang Yin mengalami tekanan batin serta trauma berkepanjangan. Ayah Fang Yin berusaha mencari keadilan untuk mengungkap pelaku pemerkosa anaknya. Namun usahanya sia-sia.



Keluarga yang putus asa itu akhirnya memutuskan pindah  ke Amerika. Ayah Fang Yin memang berhasil memindahkan Fang Yin secara fisik ke Amerika. Akan tetapi, luka dan trauma yang diderita Fang Yin tetap tertinggal di dalam jiwanya.
Sampai akhirnya ayah Fang Yin memanggil Raisa, seorang psikolog dari Indonesia yang di harapkan dapat membantu Fang Yin untuk bangkit dari keterpurukannya.

Fang Yin memiliki seorang pria yang sangat dia cintai, Albert. Dia tidak pernah mempermasalahkan peristiwa dan masalah yang di alami oleh Fang Yin, Albert selalu mendampingi Fang Yin di saat-saat yang berat bagi Fang Yin. Tapi, karena kepindahan Fang Yin ke Amerika yang tanpa sepengetahuan Albert mereka terpisah jarak dan komunikasi. Di Amerika Fang Yin tidak pernah mendengar kabar dari kekasihnya tersebut, hanya sapu tangan yang di pakai oleh Akbert untuk menghapus air mata pertama Fang Yin setelah peristiwa Mei itu yang dapat mengurangi sedikit rindu Fang Yin terhadap kekasihnya itu.         

Raisa menjadi kawan baik Fang Yin selama di Amerika. Atas usul Raisa juga lah, Fang Yin akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di OTIS College of Art and Design.
Kehidupan baru Fang Yin telah dimulai. Tetapi kesakitan masa silamnya lagi-lagi belum juga hilang. Kebencian Fang Yin merambah tidak hanya pada peristiwa pemerkosaan itu, namun juga pada negeri dimana ia kehilangan kehormatannya, Indonesia. Begitu bencinya ia pada Indonesia, sampai-sampai ia tidak mau lagi menginjakan kaki di sana. Sekalipun kedua orang tuanya telah memutuskan untuk kembali ke Indonesia, Fang Yin lebih memilih untuk tinggal di Amerika. Ia membenci Indonesia berikut orang-orang di sana.
            
Setelah belasan tahun berlalu, Fang Yin akhirnya memberanikan diri untuk melihat Indonesia melalui layar internet. Ia melihat Indonesia baru. Diskriminasi etnis Tionghoa tidak lagi terjadi disana. Beberapa kursi kementrian diduduki oleh orang-orang Tionghoa, barongsai bebas melenggak-lenggok dimana-mana, koran berbahasa China diterbitkan, imlek dijadikan hari besar nasional, dan sebagainya. Kenangan masa lalu nya di Indonesia bercampur aduk dengan nasihat-nasihat bijak kakek Fang Yin semasa ia masih kecil dulu. Ia terkenang kampung halaman. Ia rindu Indonesia. Indonesia masuk kembali ke dalam kalbunya. Ia bakar sapu tangan tempat ia menyimpan air matanya, pertanda bahwa kebenciannya pada Indonesia sudah mulai reda. Fang Yin pun pulang ke Indonesia.

Penutup 
Di bagian akhir Sapu Tangan Fang Yin menampilkan catatan singkat. “Setiap tahun, tragedi Mei diperingati komunitas Tionghoa. Mereka berharap kasus diskriminasi dan tragedi seperti Fang Yin tidak terjadi lagi”


Film ini mengajarkan kita untuk tidak mendiskriminasi. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya. Terdiri dari berbagai etnis yang berbeda. Tidak seharusnya kita menjadikan perbedaan ini sebagai pemecah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Semua masyarakat etnis Tionghoa berharap apa yang dialaim Fang Yin pada saat kerusuhan Mei 1998 tersebut tidak akan terjadi lagi, dan keadilan baik dari segi hukum, penegakan HAM dapat terwujud dengan baik.


1 komentar:

  1. Slots Mobile (Android) - Jtm Hub
    How to Download and Install Slots Mobile 전라북도 출장마사지 on the 과천 출장안마 Play Store. Once you have installed 시흥 출장샵 the game on your Android device, you can immediately 과천 출장마사지 download the game on your 구리 출장마사지 mobile

    BalasHapus