Judul Resensi : Ketidakadilan Bagi Etnis
Tionghoa
Data / Identitas Film
Judul Film :Sapu Tangan Fang Yin
Sutradara :Karin Binanto
Penulis Naskah :Karin Binanto berdasarkan puisi-puisi esai Denny JA;
Eksekutif Produser :Denny JA
Produser :Hanung Bramantyo, Rudi Setiawan, Ardi Kurniawan
Pemeran :
· Leony Vitria Hartanti :
Fang Yin;
·
Reza Nangin : Albert
Kho;
·
Elkie Kwee : Ayah Fang
Yin;
·
Nina Indra : Ibu Fang
Yin;
·
Sally Hasan : Raisa;
·
Verdi Solaiman : Pembaca
narasi dan puisi
Penyunting :Wawan I. Wibowo
Tahun Rilis :2013
Durasi :47 menit 37 detik
Negara :Indonesia
Bahasa :Indonesia
Produksi :Yayasan Denny JA Untuk
Indonesia Tanpa Diskriminasi
Pembukaan
Tragedi Mei 1998 merupakan tragedi yang
tidak akan terlupakan bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat keturunan
Tionghoa. Tragedi ini mengantarkan Indonesia menuju perpecahan dan
diskriminasi. Film pendek yang berjudul Sapu Tangan Fangyin ini mengulas
kembali mengenai tragedi Mei 1998, dimana Fangyin adalah gadis keturunan
Tionghoa dan merasakan keterpurukan yang mendalam akibat pemerkosaan yang ia
rasakan pada Mei 1998. Karena tragedi tersebut, ia bahkan meninggalkan Tanah
Air tempat ia dilahirkan dan sempat akan merubah kewarganegaraanya. Tetesan air
mata yang ia keluarkan setiap hari tidak cukup untuk menghapus kenangan buruk
yang ia alami dan tidak dapat menenangkan hatinya yang mengalami trauma akibat kejadian
tersebut.
Isi
Fang Yin diperankan oleh Leony Vitria
Hartanti. Fang Yin tumbuh ceria seperti remaja putri umumnya. Bahkan ia sering
meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anak jalanan.
Fang Yin punya impian mendirikan sebuah
yayasan agar anak-anak jalanan memiliki tempat belajar yang lebih baik. Belum
sempat ia wujudkan impian itu, peristiwa kerusuhan Mei 1998 merenggut
impiannya. Fang Yin yang tidak bersalah harus kehilangan kehormatannya sebagai
wanita, ia diperkosa pada saat kerusuhan Mei 1998 ditambah lagi tidak
adanya keadilan dari penegak hukum terkait kasus pemerkosaan yang dialami
dirinya.
Fang Yin mengalami tekanan batin serta trauma berkepanjangan. Ayah Fang Yin berusaha mencari keadilan untuk mengungkap pelaku pemerkosa anaknya. Namun usahanya sia-sia.
Keluarga yang putus asa itu akhirnya
memutuskan pindah ke Amerika. Ayah Fang Yin memang berhasil memindahkan
Fang Yin secara fisik ke Amerika. Akan tetapi, luka dan trauma yang diderita
Fang Yin tetap tertinggal di dalam jiwanya.
Sampai akhirnya ayah Fang Yin memanggil
Raisa, seorang psikolog dari Indonesia yang di harapkan dapat membantu Fang
Yin untuk bangkit dari keterpurukannya.
Fang Yin memiliki seorang pria yang sangat
dia cintai, Albert. Dia tidak pernah mempermasalahkan peristiwa dan masalah
yang di alami oleh Fang Yin, Albert selalu mendampingi Fang Yin di saat-saat
yang berat bagi Fang Yin. Tapi, karena kepindahan Fang Yin ke Amerika yang
tanpa sepengetahuan Albert mereka terpisah jarak dan komunikasi. Di Amerika
Fang Yin tidak pernah mendengar kabar dari kekasihnya tersebut, hanya sapu
tangan yang di pakai oleh Akbert untuk menghapus air mata pertama Fang Yin
setelah peristiwa Mei itu yang dapat mengurangi sedikit rindu Fang Yin terhadap
kekasihnya itu.
Raisa menjadi kawan baik Fang Yin selama di
Amerika. Atas usul Raisa juga lah, Fang Yin akhirnya memutuskan untuk
melanjutkan pendidikan di OTIS College of Art and Design.
Kehidupan baru Fang Yin telah dimulai.
Tetapi kesakitan masa silamnya lagi-lagi belum juga hilang. Kebencian Fang Yin
merambah tidak hanya pada peristiwa pemerkosaan itu, namun juga pada negeri
dimana ia kehilangan kehormatannya, Indonesia. Begitu bencinya ia pada
Indonesia, sampai-sampai ia tidak mau lagi menginjakan kaki di sana. Sekalipun
kedua orang tuanya telah memutuskan untuk kembali ke Indonesia, Fang Yin lebih
memilih untuk tinggal di Amerika. Ia membenci Indonesia berikut orang-orang
di sana.
Setelah belasan tahun berlalu, Fang Yin
akhirnya memberanikan diri untuk melihat Indonesia melalui layar internet. Ia
melihat Indonesia baru. Diskriminasi etnis Tionghoa tidak lagi terjadi disana.
Beberapa kursi kementrian diduduki oleh orang-orang Tionghoa, barongsai bebas
melenggak-lenggok dimana-mana, koran berbahasa China diterbitkan, imlek
dijadikan hari besar nasional, dan sebagainya. Kenangan masa lalu nya di
Indonesia bercampur aduk dengan nasihat-nasihat bijak kakek Fang Yin semasa ia
masih kecil dulu. Ia terkenang kampung halaman. Ia rindu Indonesia. Indonesia
masuk kembali ke dalam kalbunya. Ia bakar sapu tangan tempat ia menyimpan air
matanya, pertanda bahwa kebenciannya pada Indonesia sudah mulai reda. Fang Yin
pun pulang ke Indonesia.
Di bagian akhir Sapu Tangan Fang Yin
menampilkan catatan singkat. “Setiap tahun, tragedi Mei diperingati komunitas
Tionghoa. Mereka berharap kasus diskriminasi dan tragedi seperti Fang Yin tidak
terjadi lagi”
Film ini mengajarkan kita untuk tidak
mendiskriminasi. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam
suku dan budaya. Terdiri dari berbagai etnis yang berbeda. Tidak seharusnya
kita menjadikan perbedaan ini sebagai pemecah persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia. Semua masyarakat etnis Tionghoa berharap apa yang dialaim Fang Yin
pada saat kerusuhan Mei 1998 tersebut tidak akan terjadi lagi, dan keadilan
baik dari segi hukum, penegakan HAM dapat terwujud dengan baik.
Slots Mobile (Android) - Jtm Hub
BalasHapusHow to Download and Install Slots Mobile 전라북도 출장마사지 on the 과천 출장안마 Play Store. Once you have installed 시흥 출장샵 the game on your Android device, you can immediately 과천 출장마사지 download the game on your 구리 출장마사지 mobile